HUKRIM  

Mengamankan Anggota Arogan, Kapolsek Percut Sei Tuan Di Tuduh Anianya Anggotanya.

    Medan-Liputan petang.Untuk memberikan rasa aman dan menindak lanjuti penggaduan masyarakat adanya oknum personil Polsek Percut Sei Tuan yang sering arogan, dalam pengamanan tersebut Kapolsek Percut Sei Tuan di tuduh anianya anggotanya sendiri.

    Alangkah terkejutnya Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Janpiter Napitupulu SH MH, Rabu (29/9/2021 ) sore para awak media memburunya dengan bermacam pertanyaan sesuatu isu yang beredar bahwa dirinya telah dituduh melakukan penganiayaan terhadap oknum Brigadir FA, yang tak lain adalah anggotanya sendiri.

    “Binggung saya dengan pengakuan FA pada wartawan kalau dirinya telah saya anianya seperti dalam berita yang mencuat dibeberapa media.
    Padahal saya menindak FA karena ada pengaduan masyarakat yang bangunan telah dirusak salah satu oknum polisi Polsek Percut Sei Tuan yang tak lain adalah Brigadir FA,” aku Napitupulu pada wartawan

    Saat kejadian, oknum Bripka FA sempat memelas bermohon kepada atasanya sembari sujud memegang kaki Kapolsek. “Saya dan Kanit Provost yang melihat FA tiba-tiba mengantukkan kepalanya ke tembok di situ, dan menyeret kan wajahnya ke tanah hingga terdapat luka. Jadi kita nggak ada menganianya dia, tangannya yang luka karena dia berontak sewaktu salah satu tangannya di borgol saat hendak di bawa ke kantor,” terang Kapolsek.

    Bersama Kanit Provost Polsek Percut Sei Tuan, Aiptu Rahmat dan beberapa personel lainnya, Kapolsek Percut Sei Tuan mendatangi Bripka FA, yang menurut pengakuan H Burhanudin, yang tak lain adalah pemilik Pondok Pesantren terletak di kawasan Pasar I Desa Saintis, Percut Sei Tuan.
    Bahwa Bangun, penjaga malam pesantren tersebut mengakui sering di ancam oleh FA dengan softgun sembari merusak bangunan pondok pesantren.

    “Pengerusakan itu terjadi berkali-kali, wajar kalau saya menindak tegas anggota sendiri. Dari informasi tersebut saya langsung turun ke TKP dan benar menemukan anggota saya di simpang Jalan Cemara, depan SPBU H Hanif. Lantas saya tanya ke FA, kenapa berulang kali melakukan pengerusakan di Pondok Pesantren tersebut, FA tak menjawab. Ku tanya lagi soal softgun tersebut FA tetap bungkam, ” ujarnya lagi.

    Ketika itu juga Kapolsek langsung memborgol satu tangan FA, memerintahkan Provost membawanya ke Polsek dan sekaligus memeriksa mobil FA.
    Spontan oknum Brigadir Faisal berontak dengan berlari ke mobilnya dan merengsek masuk. Janpiter pun semakin curiga. Alhasil, perwira polisi yang berprestasi di Atlit Karate ini dengan sigap menangkapnya di bantu personel Provost.

    “Ternyata kita temukan softgun pada dirinya, sedang kan FA tidak memiliki ijin kepemilikan senjata api, jadi softgun itu ilegal. Sementara saya saja tak memakai senjata.
    Begitu pun oknum Bripka FA yang sempat berusaha kabur, namun berhasil di halanggi Kanit Provost, Aiptu Rahmat. Jadi sebagai atasan, saya salah menindak tegas anggota sendiri? Sementara ada warga yang melapor kan sikapnya yang arogan?
    Terserah kawan-kawan media dan masyarakat yang menilai, cetus AKP Janpiter Napitupulu.(AS).

Exit mobile version