HUKRIM  

Merasa Keberatan, Orangtua Anak-Anak Yang Dilaporkan Kasus Pemerkosaan Meminta Perlindungan Hukum Ke Lembaga Burangir

Foto : Sejumlah orangtua dari Kabupaten Padang Lawas Utara ( Paluta) mendatangi sekaligus membawa anak mereka ke kantor Lembaga Burangir yang concern menangani kasus anak dan perempuan

 

 

Paluta || Liputanpetang – Sejumlah orangtua dari Kabupaten Padang Lawas Utara ( Paluta) mendatangi sekaligus membawa anak mereka ke kantor Lembaga Burangir yang concern menangani kasus anak dan perempuan di Tabagsel, Padangsidimpuan, Rabu (15/2).

Kedatangan mereka melaporkan bahwa tidak terima anak-anak mereka yang masih di bawah umur dilaporkan sebagai bagian dari pelaku pemerkosaan. Ada total tig orang anak yang datang ke kantor Burangir masing masing CMS (13), MTH (15) dan FRS (15)

“Anak kami yang sebenarnya menjadi korban karena mereka diajak oleh anak perempuan inisial EN (17) tersebut melakukan tindakan asusila itu” terang salah satu orangtuanya DS (49).

Adapun penuturan anak-anak tersebut yakni TS mengatakan bahwa di bulan september 2022 yang lalu, saat itu dia mendatangi bengkel temannya berinisial RH dan melihat temannya tersebut sedang melakukan hubungan layaknya suami istri dengan EN (anak perempuan yang melaporkan kasus pemerkosaan di Polres Tapsel), merasa terkejut dengan kedatangan TS akhirnya mereka menariknya dan memaksanya untuk ikut melakukan tindakan asusila. Setelah TH berusaha melepaskan diri, akhirnya dia pun pergi meninggalkan EN dan RH. Demikian juga FH (14) mengatakan bahwa dia sedang tidur di rumah RH pada saat itu, tiba-tiba EN datang dan mengajaknya bersetubuh, FH pun melawan dan sempat menendang EN. Anak lainnya yaitu CM(13), dia mengatakan bahwa dia diajak oleh EN ke bengkel RH untuk melakukan tindakan asusila tersebut.

Mendengar penuturan dari anak-anak tersebut, Pengurus Lembaga Burangir
Juli Zega mengatakan bahwa melihat kronologisnya mestinya anak-anak ini yang menjadi korban karena mereka pada awalnya diajak dan bahkan ada yang dipaksa.

Pihaknya akan berkordinasi dengan Polres Tapsel memohon supaya Kepolisian dapat mengungkap fakta sebenarnya untuk kasus ini sehingga dapat terungkap siapa sebenarnya pelaku kejahatan yang luar biasa ini. Tentunya karena ini semuanya masuk kategori anak maka upaya diversi harus dikedepankan.

“Kita akan memberikan pendampingan kepada anak-anak ini supaya psikis mereka tidak terganggu sehingga menimbulkan perilaku yang semakin buruk ke depan, dan perlu bimbingan yang ekstra dari orangtua dan masyarakat juga” terang Juli.

Burangir berharap supaya masyarakat dapat mendukung kasus ini dapat terungkap dan tidak ikut mengucilkan anak-anak yang terlibat dalam masalah ini serta menghargai proses hukum yang sedang berjalan.(abenk/red)

Exit mobile version