Foto : Toni Marganda Tampubolon
Medan || Liputanpetang – Seorang warga Kel.Sidorame barat II, Kec. Medan Perjuangan, Medan, Sumut. sudah sepuluh tahun lebih mengalami sakit dan kedua Kakinya sudah diamputasi tapi tidak mendapatkan perhatian dari dinas terkait terutama Dinas sosial.
Toni Marganda Tampubolon bercerita kepada media ini ihwal kenapa Kakinya sampai diamputasi.
Menurut Toni, berawal dari sakit yang di deritanya berupa Buerger Disease atau Tromboangiitis Obliterans, yaitu penyakit pembuluh darah (arteri & vena) sehingga pada tahun 2010 merelakkan kedua kakinya untuk diamputasi di RS Adam malik Medan.
Menurut Toni, hingga saat ini dirinya belum pernah menerima bantuan dalam bentuk apapun dari pihak Kelurahan atau Kecamatan tempat tinggalnya, begitu juga dari Dinas terkait lainnya, Katanya dengan sedih, Jumat (20/1/2023).
“Tidak pernah mendapatkan perhatian sejak kaki saya diamputasi di R.S Adam malik di amputasi di RS Adam malik pada 2012 “Kata Toni.
Menurutnya BLT atau semacamnya tidak pernah dia terima, bahkan Kompensasi BBM yang dikeuarkanoleh pemerintah pada 2022 yang lalu tidak didapatkannya, pada hal persyaratan atau dokumen kependudukan sudah diserahkan kepada Kepala Lingkungan, ujarnya.
Toni berharap, ada donatur yang mau memperhatikannya untuk pembuatan kaki palsu dan mengharapkan agar pemerintahan peduli dengan keadaannya serta memperhatikannya.
“Hendaknya ada orang atau donatur yang memberikan Kaki Palsu untuk memperlancar aktifitas saya” Kata Toni yang mempunyai satu istri dan dua orang anak yang salah satunya masih dalam pendidikan.
Menurut Toni, Istrinyalah yang kesana kemari yang tunggang langgang mencari uang sebagai seorang Terapis (Kusuk), yang terkadang ada order, kadang tidak.
Sampai berita ini naik kemeja Redaksi pihak Kelurahan, Kecamatan atau pihak terkait lainnya belum bisa dikonfirmasi, karena suasan libur akhir pekan.(Red/Erwin.)
